Daun hijau
Ya, berbagai sayuran berdaun hijau seperti selada, bayam, kubis ataupun
lobak adalah favorit kita dan baik untuk salad. Namun ternyata
sayuran-sayuran ini juga sempat menyakut 363 wabah penyakit yang
meliputi 13.568 kasus yang dilaporkan terjadi sejak tahun 1990.
Daun hijau bisa terkontaminasi oleh pupuk, bilasan air kotor, atau
tangan yang tidak bersih. Untuk menghindari akit ketika mengkonsumsi
dedaunan hijau, Anda bisa mencegahnya dengan mencuci serta mencegah
kontaminasi silang (penanganan daging yang tidak tepat di dapur dapat
menyebarkan bakteri ke jenis makanan lain termasuk sayuran hijau)
dengan mencuci tangan dan menggunakan papan pemotong terpisah.
Telur
Sarapan favorit ini telah dikaitkan dengan 352 wabah sejak tahun 1990, paling sering disebabkan oleh bakteri Salmonella.
Bakteri dapat bersembunyi di dalam telur, memasak dengan tepat adalah
kuncinya sehingga kuman yang ada dalam telur. Hindari setiap produk
yang mengandung telur mentah, termasuk adonan kue karena memiliki
kemungkinan besar untuk terkontaminasi.
Ikan tongkol
Jenis ikan ini dapat terkontaminasi oleh scombrotoxin, yang menyebabkan ruam, sakit kepala, dan kram.
Jika setelah ditangkap ikan ini disimpan di atas suhu 60 maka ikan
ini bisa melepaskan toksin, yang tidak dapat dihancurkan dalam proses
memasak (dan tidak berhubungan dengan pencemaran air raksa atau masalah
lain yang berkaitan dengan tuna dan ikan lainnya). Tuna telah dikaitkan
dengan 268 wabah keracunan scombroid sejak tahun 1990.
Tiram
Sebelum berubah menjadi makanan yang mahal dan lezat, tiram mengintai di
dasar laut dan melakukan apapun yang mereka bisa lakukan termasuk
menyaring makanan. Jika penyaringan air tiram terkontaminasi maka
dagingnya juga terancam terkena kontaminasi.
Selain itu, tiram bisa mengandung kuman yang sebagian besar merupakan
penginfeksi usus yang disebut Vibro Vulnifucus dan bisa menyebabkan
mual, muntah serta diare.
Kentang
Sebutir kentang yang dimasak dengan benar nampaknya tidak mungkin
menyebabkan penyakit. Tapi hati-hati untuk salad kentang. Kontaminasi
silang transfer kuman dari satu jenis makanan, biasanya daging,
lain-dapat menjadi sumber masalah.
Kentang yang terkait dengan wabah penyakit telah terkontaminasi
kuman seperti Listeria (yang dapat hidup di counter deli), Shigella, E.
coli, dan Salmonella.
Keju
Walaupun kebanyakan makanan yang membuat keracunan dibeli dari luar
seperti restoran atau catering masal, namun sebagaian orang yang sakit
karena keju mengkonsumsi makanan ini di rumah. Keju dapat terkontaminasi
dengan bakteri seperti Salmonella atau Listeria, yang dapat menyebabkan
keguguran. Hal ini yang menyebabkan dokter banyak menyarankan wanita
hamil untuk menghindari keju lunak seperti feta, camembert dan meksiko.
Es krim
walau tidak rela bahwa es krim disebut sebagai salah satu makanan dengan
resiko penyakit namun ternyata es krim telah dikaitkan dengan 75 wabah
yang disebabkan oleh bakteri seperti Salmonella dan Staphylococcus sejak
tahun 1990, sesuai dengan IHSG.
Wabah terbesar terjadi pada tahun 1994, ketika sebuah batch premix es
krim pasteurisasi diangkut dalam truk terkontaminasi salmonella, dan
kemudian digunakan untuk membuat es krim tanpa re-pasteurisasi.
Tomat
Meskipun tomat ditemukan “tidak bersalah” dalam wabah 2008 yang membuat
ribuan orang sakit (penyebab adalah jalapeno dan Serrano paprika),
makanan favorit musim panas telah dikaitkan dengan paling tidak 31
penyakit. Makanan ini mungkin tidak terkontaminasi ketika dibeli, namun
begitu masuk ke rumah tangga, kita tidak dapat memastikan bahwa bakteri
juga tumbuh di dalamnya.
Untuk mencegah pertumbuhan bakteri, mencuci tangan selama 20 detik
dengan air hangat dan sabun sebelum dan sesudah menyiapkan produk segar.
Buah-buahan dan sayuran harus dicuci di bawah air mengalir sebelum
makan, pemotongan, atau memasak. Bahkan jika Anda berencana untuk
mengupas makanan tersebut sebelum dimakan, tetaplah jaga buah-buahan dan
sayuran yang akan dimakan agar terpisah dari makanan lain.
Kecambah
walaupun kecambah adalah salah satu makanan sehat, namun produk ini juga rentan terhadap kontaminasi bakteri.
Bibit yang digunakan untuk menghasilkan kecambah dapat terkontaminasi
di lapangan, air serta kondisi pertumbuhan dalam kondisi hangat yang
mendorong perkecambahan juga dapat meningkatkan pertumbuhan bakteri.
Para ahli merekomendasikan agar konsumsi kecambah tidak dilakukan pada
saat makanan tersebut masih mentah.